Sepasang suami isteri membawa anak mereka, Along bertemu doktor. Dengkuran Along ketika tidur merisaukan pasangan muda ini. Along anak yang bijak namun sangat aktif. Biasalah budak bijak...
Boleh dikatakan Along tak pernah duduk diam, ada saja karenahnya yg menguji kesabaran ibu ayahnya. Berebut mainan dgn adiknya, melompat di atas sofa, menendang bola hingga masuk ke rumah jiran, berlari2 ke sana ke mari tanpa tujuan dan macam2 lagi. Puas ditegur dan kadang2 dipukul ibunya. Diamnya cuma sekejap. Hilang sakit & rajuknya, kembali membuat karenah. Itu sisi kurang baik dia. Namun sisi baiknya, Along budak baik, bijak dalam pelajarannya. Dia juga sangat suka mengaji.
Antara kata2 yg sering ditutur ibunya ketika berleter...
Along ni xde telinga ke?
Telinga tu x dengar ke?
Along xnak dengar cakap IBU, nanti telinga Along x dengar...
Kenapa tumpahkan air? Telinga ni x dengar kan? (Sambil telinga Along dipulas)
Allah Maha Kaya! Selepas didiagnosis oleh doktor, memang benar Along ada sedikit masalah pendengaran! Allahuakbar! Terpana ibu ayah Along. Dihati si ibu terasa sangat menyesal diatas perlakuannya terutamanya leterannya kpd Along selama ini. Sesal.
W/pun ada penjelasan saintifik berkenaan masalah pendengaran Along, namun ibubapanya yakin ujian yg ditimpakan ke atas Along sebenarnya utk mereka. Ianya teguran Allah utk mereka berdua. Rupanya Allah mengangkat kata2nya selama ini sbg DOA. Dalam taubatnya si IBU merintih mermohon ampun dan memohon agar Along pulih semula. Janjinya pada diri sendiri, tiada lagi kata-kata negatif kpd anak2nya. Semoga Allah merahmati keluarga ini.
Kisah 2
Kisah 2
Kisah Seorang ibu yang mendoakan anaknya menjadi Imam Besar Masjidil Haram. Perkongsiaan dr kuliah zohor sml.Ust Sharizan abang kepada.ust Abu...
Seorang anak sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba anak itu dengan menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang tersaji.
Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, & terkejut beliau marah dan berkata: “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”
Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…?? Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi ikutan kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Ini adalah teladan bagi para ibu, calon ibu, ataupun orang tua… hendaklah selalu mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. Bahkan meskipun ia dalam keadaan yang marah. Karena salah satu doa yang tak terhalang adalah doa orang tua untuk anak-anaknya. Sekaligus menjadi peringatan bagi kita agar menjaga lisan dan tidak mendoakan keburukan bagi anak-anaknya. Meski dalam keadaan marah sekalipun.
Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana Allah mengabulkan doa kalian…(HR. Abu Dawud)
Seorang anak sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba anak itu dengan menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang tersaji.
Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, & terkejut beliau marah dan berkata: “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”
Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…?? Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi ikutan kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Ini adalah teladan bagi para ibu, calon ibu, ataupun orang tua… hendaklah selalu mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. Bahkan meskipun ia dalam keadaan yang marah. Karena salah satu doa yang tak terhalang adalah doa orang tua untuk anak-anaknya. Sekaligus menjadi peringatan bagi kita agar menjaga lisan dan tidak mendoakan keburukan bagi anak-anaknya. Meski dalam keadaan marah sekalipun.
Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana Allah mengabulkan doa kalian…(HR. Abu Dawud)
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment